Langsung ke konten utama

Kita Dan Perubahan Iklim Saat Ini

    
sumber : maklumatnews.com

       Saat ini tiba-tiba saya ingat tentang salah satu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di bangku Sekolah Dasar dua puluh dua tahun yang lalu. Masih ingat di kepala saya bahwa jika memasuki waktu bulan yang berakhiran "ber" maka artinya kita akan memasuki musim penghujan. Namun saat ini, menurut saya tidak ada waktu khusus yang menunjukkan bahwa Indonesia memiliki pembagian yang khusus untuk Musim Kemarau dan Musim Penghujannya. Memang betul, dulu guru di SD mengingatkan bahwa apa yang menjadi kebiasaan manusia akan sangat mempengaruhi bagaimana alam dua puluh atau tiga puluh tahun kedepan. Beberapa yang menjadi kebiasaan buruk yang harus dihindari diantaranya adalah :
1. Penggunaan Air Conditioner
sumber : cnnindonesia

2. Efek Rumah Kaca
sumber : newstempo.gituub.oi

3. Penebangan hutan secara liar dan masif
sumber : RimbaKita.com

4. Membuang sampah di aliran sungai
sumber : megapolitan.okezone.com

5. Tidak meratanya penyebaran penduduk
sumber : tempo.com


Bahkan dulu, guru dengan tegas menggambarkan bahwa jika tidak saling menjaga Pulau Jawa lama kelamaan bisa hilang. 

    Kenyataan yang terjadi saat ini tentang adanya perubahan cuaca yang sangat tidak bersahabat. Beberapa daerah di Indonesia terjadi banjir, namun di bagian lain bahkan mengalami kekeringan air yang cukup parah. Khusus di Kota Bengkulu, beberapa waktu belakangan terjadi kabut yang cukup mengganggu jarak pandang pada dini hari hingga matahari muncul agak tinggi (cenderung pada pukul 04.00 - 09.00 WIB). Namun pada siang hari panasyang terasa sangat panas (melalui telpon genggam biasa terdeteksi 30 derajat, dengan keterangan terasa seperti 38 derajat).  Pada dasarnya semua karena ulah manusia sendiri. 
Sumber : Koleksi Pribadi

    Dampak perubahan iklim ini akhirnya kembali kepada makhluk hidup yang ada di bumi sendiri. Bencana alam mulai dari banjir, gunung meletus, gempa, tsunami adalah efek dari sikap acuh manusia sendiri. Penyerangan hewan-hewan yang biasanya tinggal dengan baik lalu tiba-tiba menyerang di pemukiman warga, adalah salah satu dampak dari tidak nyamannya hutan bagi satwa didalamnya. 
    Perlu perhatian bersama dari semua kalangan masyarakat agar permasalahan ini bisa teratasi. Pemerintah sebagai pemilik kebijakan, harusnya bisa menggunakan power-nya untuk mengambil tindakan tegas. Berulang kali kasus pembakaran hutan dengan skala besar yang dampaknya bahkan bisa sampai ke Provinsi tetangga terjadi, namun kemudian kasus hilang layaknya kabut asap yang disiram hujan. Pemerintah harus memberikan sikap tegas baik kepada masyarakat individu atau perusahaan-perusahaan yang mengancam lingkungan hidup. Jika pemerintah sudah memerikan Peraturan baik berbentuk Perpres, atau undang-undang maka seluruh lapisan masyarakat wajib mengikuti. Dinas-Dinas terkait seperti Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup dan lainnya, harus menjadi teropong pemerintah untuk ikut mengawasi. Pihak Kepolisian pun harus bisa tegas menjunjung hukum agar ketika ada yang bersalah benar-benar ada hukuman dan kemudian memunculkan pelajaran efek jera kepada masyarakat lainnya. 
    Selain untuk menjaga agar tidak terjadi lagi pengrusakan alam, kita juga harus melakukan sesuatu untuk yang telah rusak saat ini. Misalnya hutan yang terlanjur gundul, maka harus segera dilakukan penanaman kembali. Untuk sampah yang terlanjur ada di berbagai aliran Sungai dan Laut, maka harus segera diangkat. Untuk limbah yang terlancur ada di laut karena pabrik-pabrik yang ada, jika memang limbah ini mengganggu banyak ekosistem maka ditindak dengan ditutup. Pengaturan untuk bangunan yang ingin dibangun baiknya diatur dengan baik, agar tidak menggagu lapisan-lapisan di bumi. 
sumber : koleksi pribadi

    Perubahan Iklim yang terjadi saat ini tidak bisa kita tolak lagi. Maka yang harus kita lakukan saat ini adalah menjalani hidup berdampingan dengan perubahan ini. Menjaga pola hidup yang sehat adalah satu-satunya cara terbaik. Mengkonsumsi makanan sehat tinggi serat, olahraga, mengurangi stres, mengurangi penggunaan AC dengan cara memaksimalkan penggunaan ventilasi rumah dan memperbanyak tanaman hijau di sekitar rumah, dan memilih sampah lalu mengolah dengan cara masing-masing sehingga tidak menambah kerusakan alam adalah beberapa solusi praktis yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. 
sumber : kementrian kesehatan

    Harapan saya adalah Indonesia khususnya, Dunia umumnya masih menjadi tempat yang nyaman untuk bertamasya bagi anak dan cucu saya kelak.
sumber : highlandcamp

Yuk share mimpi kamu terhadap penanganan isu perubahan iklim dan perlindungan hutan!

#UntukmuBumiku#TeamUpForImpact#MudaMudiBumiBersamaBergerakBerdaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berani Hadapi Dunia Baru dengan Skill Academy

Keadaan ekonomi, kondisi pandemi saat ini sebetulnya bukan menjadi alasan besar menurunnya kualitas hidup seseorang, atau alasan sulitnya menjalani kehidupan sehari-hari. Kesulitan yang sebenarnya justru muncul ketika kita tidak mengetahui kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Sehingga kita mengalami shock ketika menemukan kondisi baru, misalnya menghadapi penurunan pendapatan penjualan pada usaha milik sendiri, atau pemutusan hubungan kerja dari perusahaan atau tempat kita bekerja.     Semua manusia dilahirkan pasti memiliki kelebihan meskipun satu orang dengan orang lain tidak bisa disamakan. Potensi yang berbeda ini ada, tanpa harus memandang ras, latar belakang keluarga atau pun tingkat ekonomi.   Maka tugas yang harus dilakukan sebenarnya adalah menggali potensi dan meminimalisir kekurangan dalam diri sendiri. Salah satu solusi yang ditawarkan hari ini adalah pelatihan Skill Academy by Ruang Guru. Pelatihan ini dilakukan secara online, sehingga kamu bisa menyimak dengan baik k

Rambut Rontok karena Berhijab? Coba Kenali kebiasaan yang salah pada rambutmu...

  Rambut rontok pasti rata-rata semua perempuan pernah mengalami kayaknya ya??? Tinggal berat ringannya aja kayaknya. Apalgi di wanita yang berhijab. So, apa bener berhijab menyebabkan rambut rontok?? Saya salah satu dari ribuan wanita dengan masalah rambut rontok, yang kadang bikin nggak nyaman sampoan atau sisiran -_- Sedih liat rambut yang udah kayak arsiran di lantai rumah, karena dimana-mana ada. Saya berhijab dari masuk SMP, walaupun pas waktu itu nggak tertib-tertib bener sih. Kapan mau pake, kapan males nggak pake (kode keras : jangan ditiru!!!!). Jadi dulu dipaksa Ayah untuk pake Hijab, dan.... jaman dulu mana berani bilang nggak. Selalu "iya". Balik lagi kebahasan Hijab, jadi kalo diitung-itung sekarang udah kurang lebih 18 tahun pake hijab. Nah... terus apa ada hubungannya ya Hijab = Rambut Rontok. Coba deh kita bahas satu per satu kebiasaa-kebiasaan yang sepertinya, baik atau tidak baiknya. 1. Rambut Basah langsung ditutup Hijab Saya tipe orang yang males rambut l

Festival Tabut Bengkulu Bentuk Eksistensi Budaya Daerah

Sumber : www.instagram.com/disparprov.bengkulu      Dampak globalisasi adalah adanya perubahan budaya diberbagai sisi kehidupan. Masyarakat dituntut untuk menjadi masyarakat yang lebih open minded atas arus budaya, ekonomi, sosial, teknologi. Terbukanya sistem informasi memuculkan sebuah kondisi yang gamang atas budaya-budaya tradisional di Indonesia. Begitu pula di Bengkulu. Ditengah gempuran gaya K -pop ala Korea , free style life ala Eropa , Festival Tabut masih bisa unjuk diri sebagai bentuk eksistensi diri.  Festival Tabut Bengkulu menggambungkan beberapa unsur, diantaranya agama, budaya, seni dan pariwisata. Festival ini berpatokan pada penanggalan di tahun Islam yaitu 1-10 Muharram.  Sejarah Singkat Tabut Bengkulu Menilik sejarah, awalnya Tabut dilakukan konon untuk mengenang peristiwa tewasnya cucu Nabi Muhammad SAW Husain dalam pertempuran di Padang Karbala Irak tahun 61H (680M) dan hanya dilaksanakan oleh penganut Islam Syi'ah.  Kata Tabut salam bahasa Arab adalah at Tabu