Dia bernama WANITA

Seperti sudah punya alarm sendiri di kepala dan insting mereka. Mereka biasa terbangun lebih dulu dari seisi rumah lainnya, ketika Adzan Subuh biasanya bersamaan itu pula satu per satu lampu setiap ruangan rumah akan dinyalakannya. Dia akan menyiapkan diri terlebih dahulu, membersihkan diri, menyikat rambut, kemudian membentang sejadah, lalu mulai membangunkan penghuni rumah lainnya agar bangun kemudian beribadah bersama. Tapi tidak jarang, terpaksa dia harus beribadah mendahului yang lainnya karena kadang sembari membangunkan dan menunggu dia jadi harus bolak balik kembali ambil wudhu, lagi..lagi..dan lagi.

Ritual berikutnya adalah membereskan rumah, menanak nasi, merendam pakaian, sambil membersihkan meja, piring dan gelas kotor, kemudian mencucinya. Memutar otak, hari ini menu apa ya? sambil melihat isi kulkas. Kemudian... trak trak (suara pertemuan pisau dengan telenan), seeeennnggg (bunyi sesuatu yang sudah mulai di eksekusi di kuali).. tak lama kemudian akan ada aroma masakan yang akan disusul kembali dengan bunyi kucuran air, ntah itu untuk mencuci piring atau mencuci pakaian. Setelah terjemur biasanya dia akan kembali bersahabat dengan sapu ijuk, sapu lidi, kain pel. Seketika matahari muncul, seketika itu pula rumah seperti tempat yang harus segera didatangi nanti setelah beraktifitas, bersih....wangi...rapi...



Memastikan anggota keluarga sarapan sebelum berangkat menuju tempat tujuan masing-masing, lalu dia akan membersihkan diri. Berpakaian rapi, wangi, cantik... kurang lebih seperti itu kesan yang ingin dimunculkan ketika melangkah keluar rumah. Dua atau 3 jam dari bangun tidur tadi, sahabatnya berganti.. dia akan mempersiapkan laptop, handphone, notebook, file-file. Tidak jarang bekal seperti air minum dan box lunch juga disiapkan sebagai amunisi di jam istirahat nanti, biasanya ini disebut paket peng-hemat-an. Meskipun dia mencari uang, tapi di kepalanya selalu berputar, berfikir, agar ini cukup sampai gajian berikutnya. Kadang yang difikirkan adalah anggota rumah lainnya, kemudian dia cukup dengan paket-paket diskon, buy 1 get 1, atas sejenis paket-paket hemat lainnya. 

Menjelang sunset biasanya dia akan berjalan kembali menuju rumah, sembari melewati penjual Ikan, Ayam, Sayur Mayur, dan sebagainya yang akan dieksekusi malam atau untuk menu keesokan hari. Kembali kerumah tidak digunakan untuk berleye-leye, tas akan ditaruh ditempatnya sambil membenarkan tas suami dan anak-anaknya (yang biasanya disembarang tempat), kemudian mulai kembali menyiapkan santapan malam, dan lagi-lagi seperti sudah ada alarm... aktifitas ini akan cukup ketika dia melangkahkan kaki ke kamar mandi untuk mandi dan pasti adzan maghrib berkumandang. Makan malam biasanya digunakan sebagai family time, waktunya untuk saling berbagi cerita, bertanya tentang semua yang ditemui anggota keluarga hari ini. Sebelum tidur biasanya dia ingin tetap terlihat cantik, membersihkan wajah, serum, cream malam yang kemudian akan mengantarkannya istirahat nya atas  hari ini.

Begitulah seterusnya.. 

Mereka yang begitu peka, rapuh.. tapi ingin selalu terlihat kuat, tegar, cantik, anggun, cerdas dan solehah.....


Dan makhluk itu bernama Wanita...

Apa yang kalian fikirkan ketika diminta mendifinisikan WANITA ????

Comments

  1. Wanita itu adalah sosok individu yang diciptakan untuk tangguh, multitasking dan survive dalam berbagai situasi dan kondisi.

    ReplyDelete
  2. Jadi ingat lagu: dia ibarat kaca yang berdebu... namun wanita itu tangguh dan hebat...

    ReplyDelete
  3. Kalau gak ada wanita sepilah dunia.. masya allah makhluk ciptaan allah yang satu ini..

    ReplyDelete
  4. Wah hebat banget wanita di definisi Mbak, pengen juga bisa stelaten itu mengurus rumah tangga. Tapi apa daya, kadang jam 9 pagi, rumah belum juga beres wkwkwk xD

    ReplyDelete
  5. Wanita itu seperti kaca. Eh jadi ingat lagu nasyid kaca yang berdebu. Hehe

    ReplyDelete
  6. Wanita ituuu, wanita hebat pokoknya. Aku wanita, aku hebat :)

    ReplyDelete
  7. Luar biasa kita memang hebat dan kuat, lebih dari laki2. Tetap semangat menjadi wanita

    ReplyDelete

Post a Comment